Biografi Basuki Tjahja Purnama, Ahok
Alduin Biography - Basuki Tjahja Purnama (BTP) atau yang umum dipanggil dengan panggilan Ahok, jadi salah satunya politisi Indonesia yang sering jadi pembicaraan warganet. Tokoh Terkenal satu ini diketahui dengan style kepemimpinan yang keras, tegas, serta bicara terang-terangan. Di bawah ini ialah bahasan sedetailnya tentang BTP menurut Mata Mata Politik.
- Biodata Ahok:
- Nama komplet: Ir Basuki Tjahaja Purnama, MM
- Nama Tionghoa: Zhōng Wànxué
- Panggilan: Ahok, BTP
- Tempat lahir: Manggar
- Tanggal lahir: 29 Juni 1966
- Asal: Belitung Timur
- Karier: Politisi, Pelaku bisnis, Komisaris BUMN, Insinyur
- Posisi: Menikah
- Agama: Kristen Protestan
- Suku: Hakka (Tionghoa-Indonesia)
- Orangtua: Buniarti Ningsih (Ibu), Indra Tjahaja Purnama (Ayah)
- Anak: Yosafat Abimanyu Purnama (l. 2020), Daud Albeenner Purnama (l. 2006), Nathania Berniece Zhong (l. 2001), Nicholas Sean Purnama (l. 1998)
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang bertambah dekat dipanggil Ahok alami perjalanan hidup yang turun naik. Di saat kehidupannya di atas, dia sempat jadi pelaku bisnis andal serta politisi yang berprestasi. Dia dikagumi bukan hanya di Indonesia saja, dan juga dengan cara internasional. Saat di bawah, dia sempat dipenjara sebab dakwaan penistaan agama, serta alami pil pahit perpisahan. Sekarang, nasib baik nampaknya tengah memihak kepadanya. Sesudah bebas dari penjara, dia membuat rumah tangga barunya, dan karier anyarnya yang terkait otomatis dengan kehidupan politik.
KEHIDUPAN AWAL
Ahok lahir dari keluarga turunan Tionghoa pada 29 Juni 1966 di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Dia ialah anak pertama dari Indra Tjahaja Purnama serta Buniarti Ningsing. Politisi yang di tahun 2020 masih bernaung di bawah PDI-P ini mempunyai empat adik, yakni Basuri Tjahaja Purnama, Fifi Lety Indra, Harry Basuki, serta Basu Panca Fransetio yang wafat pada umur muda.
Panggilan "Ahok" datang dari ayahnya. Almarhum Indra Tjahaja Purnama ingin anaknya dapat jadi seorang yang sukses serta memanggil spesial untuknya, "Banhok". Kata "Ban" sendiri bermakna beberapa puluh ribu, sedang "Hok" mempunyai makna belajar. Jika dipadukan, kedua-duanya berarti "belajar di semua bagian." Seiring waktu berjalan, panggilan Banhok menjadi Ahok.
Waktu kecil BTP banyak dihabiskan di Desa Menggantung, Kec. Menggantung, Kab. Belitung Timur. Dalam tempat itu, dia menamatkan pendidikan SMP. Dia meneruskan studi Sekolah Menengah Atas (SMU) dan perguruan tinggi di kota Jakarta. Kuliah yang diambil olehnya ialah Fakultas Tehnologi Mineral jurusan Tehnik Geologi Kampus Trisakti. Keluarga Misribu membayar hidup BTP saat di Jakarta. Almarhum Misribu Andi Baso Amier adalah figur ibu angkat BTP yang datang dari Bugis.
BTP menamatkan pendidikan di Kampus Trisakti serta memperoleh gelar Sarjana Tehnik Geologi di tahun 1989. Selanjutnya, dia pulang kampung ke Belitung serta membangun perusahaan. Tetapi, sesudah 2 tahun melakukan bisnis, dia berasa harus kuasai pengetahuan manajemen. Pada akhirnya, BTP putuskan untuk kuliah S-2.
KARIR POLITIK: BUPATI, DPR, GUBERNUR
Pada 2020, karier politik Ahok sudah masuk umur 16 tahun. Beliau mengawalinya semenjak tahun 2004. Saat itu, dia masuk ke Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Disana, dia didapuk untuk Ketua DPC PIB Belitung Timur. Masuknya beliau ke PIB, mempunyai tujuan agar bisa jadi Anggota DPRD Belitung Timur 2004-2009. Maksudnya itu terwujud, tapi kedudukannya tidak dituntaskan sebab di tahun 2005, dia pilih untuk ikuti penyeleksian Bupati Belitung Timur. Bersama-sama Khairul Effendi untuk wakilnya, dia sukses memegang untuk Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
Tidak senang sampai disana, pada 2006 BTP melepas kedudukannya bermaksud membidik tempat Gubernur Bangka Belitung pada 2007. Tetapi, dia tidak berhasil menempati tempat itu. Keinginannya berpolitik tidak sirna, tidak berhasil di daerah Bangka Belitung, BTP coba peruntungannya ke nasional melalui bangku DPR. Lewat Golkar, dia sukses menempati kedudukan anggota DPR periode 2009-2014 serta bekerja di Komisi II.
Sama seperti yang sudah-sudah, BTP kembali lagi melepas kedudukannya. Kesempatan ini, dia melepaskannya untuk ikuti Pemilihan kepala daerah DKI Jakarta yang diiringinya pada 2012. Dia bersama-sama Joko Widodo untuk Gubernurnya, sukses memenangkan pemilihan kepala daerah, serta mengurus DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. Pada 2014, BTP naik kedudukan jadi gubernur sebab Joko Widodo melepas kedudukannya untuk ikuti pemilihan presiden 2014 yang pada akhirnya dimenangkannya. Ahok bisa dikatakan sebagai Gubernur terbaik yang pernah dimiliki Ibukota sepanjang sejarah Kota jakarta.
BTP menyelesaikan kedudukannya sampai 2017 dengan dibantu Djarot Saiful Hidayat untuk wakilnya. Pada 2017, dia ingin melanjutkan waktu kedudukannya, tapi kalah dari Anies Baswedan & Sandiaga Uno. Sesudah 2017, dia jalani saat-saat di penjara sampai pada akhirnya bebas di tahun 2019, serta belum masuk arena dunia politik lagi. Sekarang ini, Ahok tidak berafiliasi dengan partai mana juga. Jadi, partai Ahok saat ini belumlah ada.